Kerja atau Dikerjain: Realitas Lingkungan Kerja Modern
Di dunia kerja, frasa "kerja atau dikerjain" sering mencerminkan dinamika dalam lingkungan profesional. Namun, apa sebenarnya arti dari kedua istilah ini, dan bagaimana cara menyikapinya? Artikel ini akan mengeksplorasi fenomena tersebut, dampaknya pada karyawan, serta strategi untuk mengatasinya.
Apa Itu "Kerja" dan "Dikerjain"?
Kerja: Merujuk pada aktivitas profesional yang melibatkan tanggung jawab sesuai peran. Kerja berarti bekerja secara sungguh-sungguh, proaktif, dan fokus untuk mencapai target.
Dikerjain: Mengacu pada situasi di mana seseorang merasa diperlakukan tidak adil, seperti diberi tugas di luar kapasitasnya, menghadapi beban kerja yang tidak seimbang, atau menjadi sasaran perlakuan negatif di tempat kerja.
Fenomena "Dikerjain" dalam Dunia Kerja
- Pembagian Tugas yang Tidak Jelas: Ketidakjelasan tanggung jawab dapat membuat sebagian karyawan merasa terbebani.
- Lingkungan Kerja Tidak Sehat: Faktor seperti favoritisme, politik kantor, atau rekan kerja yang tidak bertanggung jawab dapat memicu ketidakadilan.
- Kesulitan Menolak Tugas Tambahan: Banyak karyawan enggan menolak tugas meski melampaui batas kemampuan mereka, karena khawatir dianggap tidak profesional.
Dampaknya pada Karyawan
Burnout: Terus-menerus menghadapi situasi "dikerjain" dapat menyebabkan stres berlebih dan kelelahan fisik maupun mental.
Penurunan Produktivitas: Ketidakpuasan terhadap beban kerja yang tidak seimbang sering kali mengurangi motivasi dan performa kerja.
Konflik Antar Kolega: Fenomena ini dapat menimbulkan ketegangan antara karyawan, baik dengan atasan maupun rekan sejawat.
Strategi Menghadapi Situasi "Dikerjain"
- Berkomunikasi Secara Terbuka: Diskusikan beban kerja Anda dengan atasan atau tim untuk menemukan solusi bersama.
- Mengelola Prioritas: Identifikasi tugas yang paling mendesak dan penting, lalu fokus menyelesaikannya.
- Belajar Menolak dengan Bijak: Katakan "tidak" secara sopan namun tegas untuk mengelola ekspektasi tanpa merusak hubungan profesional.
- Meningkatkan Kompetensi: Dengan kemampuan yang lebih baik, Anda dapat menyelesaikan tugas lebih efisien dan mengurangi tekanan.
- Membangun Relasi Positif: Lingkungan kerja yang saling mendukung dapat mencegah terjadinya fenomena "dikerjain."
Kesimpulan
Perbedaan antara "kerja" dan "dikerjain" terletak pada kontrol atas tanggung jawab dan keadilan dalam pembagiannya. Sementara kerja adalah kontribusi yang produktif, "dikerjain" cenderung menimbulkan dampak negatif. Dengan memahami penyebab dan cara menyikapi fenomena ini, setiap individu dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih adil dan sehat.
aku bersyukur sih dapat kerja di lingkungan yg sehat.. ga ada gontok2an, apalagi senioritas... mungkin krn pengaruh asing, soalnya dulu companynya punya Inggris. so yg dilihat ya cuma skill. mau senior, tp ga ada attitude, bhaay aja ;p.
BalasHapusbersyukur dpt lingkungan kerja yg begitu... krn memang masih banyaaaak tempat kerja yg toxic banget